<< KembaliSenin 23 Juli 2012Mengatur Jadwal Seks di Bulan Ramadhan
Puasa wajib dilaksanakan bagi
ummat muslim tapi hubungan
intim dengan pasangan juga
kebutuhan dan ekspresi cinta.
Bagaimana menyiasati waktu
keduanya agar ideal? Bolehkah tidak intim selama sebulan
penuh?
Selama berpuasa tentu
dilarang melakukan hubungan
intim sesuai ketentuan agama
Islam, sejak waktu fajar
Shubuh hingga azan Maghrib.
Bahkan bila hal itu dilanggar akan ada kaffarah berupa
membebaskan budak atau
puasa 60 hari berturut-turut
atau memberi makan 60 orang
fakir miskin.
Lantas kapan waktu hubungan
intim yang tepat. Menurut dr
Ferryal Loetan ASC&T, Sp.RM,
M.Kes., MMR waktu yang tepat
untuk bercinta di bulan puasa
adalah selepas shalat Tarawih dan sebelum sahur.
Pertimbangannya, menurut
seksolog dari RS
Persahabatan, Jakarta ini,
waktu selepas Tarawih dapat
digunakan karena rentang
waktunya panjang, selain pasangan juga biasanya sudah
selesai menunaikan semua
rutinitas ibadah.
Sedangkan sebelum sahur
setelah tidur beberapa jam,
kondisi fisik pasangan sudah
segar. Agar tidak terburu
waktu beduk subuh, sebaiknya
pasangan bangun 2 jam sebelum sahur sehingga masih
tersedia waktu untuk
membersihkan diri, menyiapkan
hidangan, dan makan sahur.
Berdasar survei, selama bulan
Ramadhaan frekuensi seks jadi
menurun hingga 50%,
sebagaimana pernah dilakukan
oleh Klinik Pasutri Jakarta
pada 2006 yang dirilis tabloidnova.
Bila suami dan istri bekerja
hingga malam, maka waktu
yang ideal adalah sebelum
sahur. Pertimbangannya,
setelah beristirahat tidur di
malam hari hingga beberapa jam menjelang sahur kondisi
fisik sudah kembali bugar.
Seks hangat dan
menggairahkan pun siap
dimulai. Setelah itu, pasangan
dapat melakukan mandi besar
bersama, dengan air hangat
pula. Kemudian menyiapkan santap sahur dan makan
bersama. Asyik kan?
Pemilihan waktu yang tepat
akan berdampak pada
kepuasan seks kedua
pasangan. Sebaliknya, pemilihan
waktu yang salah berisiko seks
terganggu sehingga tidak memuaskan salah satu
pasangan.
Hubungan seks saat kenyang
berisiko menimbulkan gangguan
kesehatan, seperti sakit perut
karena makanan dalam
lambung belum sepenuhnya
dapat dicerna. Makanya hindari hubungan seks langsung
sehabis buka puasa karena
bisa terjadi kram perut. Lagi pula seusai berbuka ada
banyak ritual ibadah yang
sebaiknya dilakukan, seperti
Tadarus dan Tarawih sehingga
konsentrasi untuk berintim-
intim mungkin tidak optimal.
Selepas shalat Tarawih sekitar
2-3 jam setelah berbuka,
makanan sudah dicerna. Fisik
pun sudah pulih setelah
seharian berpuasa. Karenanya,
waktu yang tepat adalah seusai shalat Tarawih atau
sebelum sahur.
== Hindari quick sex atau seks
instan di bulan puasa
Karena sex instan biasanya
hanya memuaskan suami saja
sedangkan istri belum
terpuasakan.
== Gairah seks jangan
dihilangkan, melainkan cukup
diredam.
Ada banyak aktivitas yang
dapat meredam gairah, seperti
fokus pada pekerjaan, melakukan berbagai kegiatan,
giat beribadah, bahkan
berolahraga di sore hari
menjelang berbuka puasa.
Sumber : gosipartisfilmsinetron